Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Muslim menjelaskan bahwa pembangunan dan penataan Kawasan Batang Agam telah memberikan dampak positif. Selain meningkatkan daya tampung sungai untuk pengendalian banjir dan menjaga kawasan produktif dari ancaman runtuhan tebing, penataan juga menghadirkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi wahana interaksi sosial warga.
“Kawasan Batang Agam kini berkembang menjadi destinasi wisata lokal unggulan sekaligus sumber air baku utama bagi Kota Payakumbuh dengan kapasitas 100 liter per detik,” jelas Muslim.
Ia menambahkan, keberhasilan pengelolaan Batang Agam sangat bergantung pada sinergi lintas OPD agar kawasan ini semakin optimal dan memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan langkah terarah dan kerja sama lintas sektor, Pemko menargetkan Kawasan Batang Agam benar-benar menjadi Riverfront City, halaman depan kota yang membanggakan warga Payakumbuh.
