Dalam kesempatan itu, Mahyeldi menyebut, banyak masukan dan saran dari pihak Universitas Yarsi. Salah satunya mereka mendorong agar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di tingkat provinsi dilibatkan secara aktif dalam memberi pembaruan dalam metode belajar-mengajar.
Mahyeldi menilai gagasan tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Sumbar untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.
“Kita ingin pendidikan di Sumbar tidak hanya mencetak anak-anak yang pintar, tetapi juga berkarakter, punya visi besar, dan tetap berpijak pada nilai agama serta adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” tegas Mahyeldi.
Pertemuan antara Pemprov Sumbar dan Universitas Yarsi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas di bidang pendidikan, termasuk penguatan kapasitas guru, hingga pengembangan kurikulum yang sesuai kebutuhan zaman. (adpsb/bud)